Kamis, 08 Desember 2011

SULING ALAT MUSIK JAWA BARAT

          Suling adalah alat musik dari keluarga alat musik tiup kayu. Suara suling berciri lembut dan dapat dipadukan dengan alat musik lainnya dengan baik.
Suling modern untuk para ahli umumnya terbuat dari perak, emas atau campuran keduanya. Sedangkan suling untuk pelajar umumnya terbuat dari nikel-perak, atau logam yang dilapisi perak.
Suling konser standar ditalakan di C dan mempunyai jangkauan nada 3 oktaf dimulai dari middle C.     Akan tetapi, pada beberapa suling untuk para ahli ada kunci tambahan untuk mencapai nada B di bawah middle C. Ini berarti suling merupakan salah satu alat musik orkes yang tinggi, hanya piccolo yang lebih tinggi lagi dari suling. Piccolo adalah suling kecil yang ditalakan satu oktaf lebih tinggi dari suling konser standar. Piccolo juga umumnya digunakan dalam orkes.
Suling konser modern memiliki banyak pilihan. Thumb key B-flat (diciptakan dan dirintis oleh briccialdi) standar. B foot joint, akan tetapi, adalah pilihan ekstra untuk model menengah ke atas dan profesional.
Suling open-holed, juga biasa disebut French Flute (di mana beberapa kunci memiliki lubang di tengahnya sehingga pemain harus menutupnya dengan jarinya) umum pada pemain tingkat konser. Namun beberapa pemain suling (terutama para pelajar, dan bahkan beberapa para ahli) memilih closed-hole plateau key. Para pelajar umumnya menggunakan penutup sementara untuk menutup lubang tersebut sampai mereka berhasil menguasai penempatan jari yang sangat tepat.
      
          Beberapa orang mempercayai bahwa kunci open-hole mampu menghasilkan suara yang lebih keras dan lebih jelas pada nada-nada rendah.
Suling konser pada sebelum Era Klasik (1750) memakai Suling Blok (seperti gambar atas), sedangkan pada sebelum Era Romantis (Era Klasik 1750-1820) pakai Suling Albert (kayu hitam berlubang dan dilengkapi klep), dan sejak Era Romantis (1820) memakai suling Boehm (kayu hitam atau metal dilengkapi klep semua yang disebut juga suling Boehm, sistem Carl Boehm), atau suling saja.
Khusus musik keroncong di Indonesia pada Era Stambul (1880-1920) memakai suling Albert, dan pada Era Keroncong Abadi (1920-1960) telah memakai suling Bohm.

Rabu, 07 Desember 2011

SEKITAR 12 ORANG TERPAKSA KERJA PAKSA

             Sekitar 12 juta orang di seluruh dunia terperangkap dalam praktek kerja paksa. Hal ini seharusnya tidak terjadi dalam era modern saat ini. Demikian hasil penelitian organisasi buruh internasional (ILO).

ILO menyebutkan bahwa dari total 12 juta orang tersebut hampir 10 juta orang di eksploitasi melalui kerja paksa, umunya di sektor swasta. Sisanya sekitar 2 juta orang menjadi korban penyeludupan manusia.
            “kerja paksa merupakan isi suram dari globalisasi dan mengabaikan hak-hak asai manusia, “kata Direktur ILO, Juan Somavia.
            Di Asia, tercatat 9,5 juta orang terperangkap dalam kerja paksa. Banyak orang bekerja tidak memperoleh bayaran yang sesuai, tidak cukup umur, atau bagi wanita terpaksa melakukan pekerjaan yang seharusnya dilakukan pria.
            Di Amerika Latin dan Karibia, sekitar 1 juta orang, di Sub-Sahara Afrika sekitar 600 ribu orang, Timur Tengah dan Afrika Utara 260 ribu. Eksploitasi tersebut terjadi di sektor-sektor pertanian, konstruksi, pembuatan bahan bangunan, dan permesinan yang seharusnya membedakan antara pekerja pria dan wanita.
            ILO juga mencatat bahwa 40-50% Dari total pekerja paksa itu aalah ank-anak dibawah 18 tahun yang harus bekerja berat. Selain itu, tercatat sekitar 2 juta orang dipaksa bekerja oleh penguasa atau kelompok pemberontak. Oran-orang yang masuk dalam perangkap kerja paksa itu umumnya karena terjepit utang serta tidak bisa lepas dari lingkara kemiskinan.
            Kegiatan kerja paksa tersebut terjadi karena kurangnya pengawasan atas perekrutan tenaga kerja dan lemahnya posisi pekerja. Munculnya bentuk-bentuk baru dari pemaksaan dalam globalisasi ekonomi saat ini juga menimbulkan sejumlah masalah.
            “kerja paksa sangat bertentangan dengan kelayakan kerja yang meliputi tujuan ILO,’ ujar Somavia. Oleh sebab itu, katanya, perlu strategi yang tepat untuk menghapuskan kegiatan kerja paksa itu dengan melibatkan berbagai pihak seperti pemerintah, organisasi bekerja, pengusaha, badan-badan pembangunan. “Dengan kemauan politik dan komitmen global, kami yakin kegiatan kerja paksa ini dapat dihapus dalam sejarah,”  

A TEENAGE LIFE

     A long time ago, A child was born with nothing on his mind. A child who gently sleeps in her mother's arm, and alwayas cries when gets hungry. This child grew up to become a great kid. this kid grew up to be me.

    Since childhood, I was the happy-go-lucky kid. I really never bothered everything but onlu play with my friends. I was so gleeful, cheerful, and always thing positively. I love my friends, and they do love me. But my entire life changed when I entered this critical stage in life where everything should be systematic. A new chapter in ife where everything calls for desprate measure. everyone, we're now leaving kiddiville, so fusten your seatbelts, and away we go the teen town.

  Teenage life is a chapter of our life where we teens should be meticolous in everything we do. in here, our body grows older, and we can't imagine the things growing in our skins as we go through this stage in life. Have you imagined it ?
that as we go through this stage, eveything changes.
physically, mentaly, sosially, and most of all, emotionally.

     As we go through life, we meet changes. Changes that will make our character stand above all. what you do now will lay the foundation for your state in the future.
For a short period of our odolescence, we must try to make this the exiting,
enjoyable, and memorable times in our life.

     As a teenager, we are in that enviable stage where everything is positioned to go our way. we are young, full of energy. We feel like we are invincible, totally carefree and becoming free and more independent.

Selasa, 15 November 2011

DESAKU IBUKU (RAJAGALUH)

 
  • LETAK.
Desa Rajagaluh termasuk dalam wilayah Kecamatan Rajagaluh, Kabupaten Majalengka, Propinsi Jawa Barat.
Letaknya cukup strategis yang dilalui oleh jalan propinsi yang menghubungkan Kota Majalengka dan Kota Cirebon, didukung oleh sarana pasar yang hidup setiap saat sehingga dapat mengembangkan perekonomian Kabupaten Majalengka di wilayah timur.
  1. Sebelah Utara : Desa Rajagaluh Lor
  2. Sebelah Barat : Desa Cipinang, Desa Cisetu dan Desa Tanjungsari.
  3. Sebelah Selatan : Desa Rajagaluh Kidul
  4. Sebelah Timur : Desa Buah Kapas, Desa Singawada dan Desa Leuwilaja.
Desa Rajagaluh terdiri dari dua dusun
  1. Dusun Galuh Raharja : mencakup 3 RW dan 8 RT
  2. Dusun Galuh Mukti : mencakup 3 RW dan 10 RT
Luas wilayah desa Rajagaluh = 129,083 Ha, yang terdiri dari :
  1. Tanah darat / pemukiman : 19,206 Ha
  2. Tanah Sawah : 99,438 Ha
  3. Lapangan : 0,990 Ha
  4. Kantor Pemerintah : 0,430 Ha
  5. Lainnya : 9,019 Ha
  • IKLIM.
  1. Ketinggian tempat desa Rajagaluh : 217 MdpL
  2. Keadaan curah hujan : 2000-3000 mm
  3. Suhu rata-rata : 29 Derajat Celcius – 32 Derajat Celcius